Gerhana Matahari Indonesia 2023. Bakal Terjadi Dimana Nih?

Ilustrasi : Mitos Bathara Kala Memakan Matahari


Beberapa waktu ini santer terdengar kabar bahwa di Indonesia bakal terjadi gerhana matahari. Perkiraan gerhana matahari ini akan terjadi pada akhir bulan Ramadhan 1444 H tepatnya tanggal 20 April 2023 M. Namun jenis gerhana matahari apakah yang diperkirakan akan muncul di Indonesia ini dan dimanakah perkiraan bakal terjadinya?

Gerhana yang terjadi kali ini bisa dibilang unik karena termasuk kategori gerhana matahari hibrida. Wuih, jenis gerhana apalagi ini, kok seperti nama bibit jagung saja, he he. Tentu saja jenis gerhana ini bukan jenis gerhana hasil kawin silang ya gaes. Sebelum menjawab pertanyaan tadi, marilah kita simak terlebih dahulu apa saja kategori gerhana matahari.


Pengertian Gerhana Matahari

Gerhana matahari terjadi karena bulan berada di antara matahari dan bumi, sehingga bayangan bulan menutupi sebagian atau seluruh cahaya matahari yang mencapai bumi. Dalam kondisi gerhana matahari total, bulan menutupi seluruh cahaya matahari dan menyebabkan daerah di bawahnya tergelapkan sepenuhnya. Dalam kondisi gerhana matahari sebagian, bulan hanya menutupi sebagian cahaya matahari sehingga tampak seperti cincin api di sekitar bulan.


Gerhana matahari terjadi secara periodik, namun hanya dapat diamati dari lokasi tertentu di bumi. Gerhana matahari hanya dapat terjadi saat fase bulan baru, ketika bulan berada di antara matahari dan bumi, dan hanya dapat terlihat pada siang hari ketika matahari berada di atas cakrawala.


Gerhana matahari dapat terjadi setiap 6 bulan sekali, namun kadang-kadang terjadi jauh lebih jarang. Gerhana matahari yang total hanya terjadi di wilayah tertentu di bumi dan hanya berlangsung beberapa menit. Meskipun gerhana matahari adalah fenomena alam yang menarik untuk diamati, namun perlu diingat bahwa melihat langsung ke matahari saat gerhana matahari dapat menyebabkan kerusakan permanen pada mata, sehingga diperlukan penggunaan alat pelindung mata yang tepat.


Jenis Gerhana Matahari

1. Gerhana Matahari Total

Gerhana matahari total terjadi ketika bulan sepenuhnya menutupi cahaya matahari dari pandangan di permukaan bumi. Ini terjadi ketika bulan, matahari, dan bumi berada pada garis lurus, dengan bulan di antara matahari dan bumi. Pada saat gerhana matahari total, seluruh area di bawah umbra (bayangan penuh) bulan akan mengalami penumbralan atau kegelapan total.


Ilustrasi : Gerhana matahari total

Gerhana matahari total merupakan peristiwa alam yang sangat langka dan menakjubkan, karena area penumbralan biasanya sangat kecil dan hanya dapat dilihat dari tempat tertentu di bumi. Waktu totalitas gerhana matahari biasanya hanya berlangsung beberapa menit, namun kesan dan pengalaman yang diperoleh dari peristiwa ini sangatlah besar.


Gerhana matahari total terlihat sangat indah karena selama totalitas, langit terlihat sangat gelap dan hanya cahaya merah atau oranye yang terlihat di sekeliling bulan, sementara bintang-bintang terlihat di langit siang. Namun, melihat langsung ke matahari selama gerhana matahari tanpa perlindungan yang tepat dapat menyebabkan kerusakan permanen pada mata, sehingga diperlukan penggunaan alat pelindung mata yang tepat saat mengamati gerhana matahari.


2. Gerhana Matahari Cincin

Gerhana matahari cincin terjadi ketika bulan berada di antara matahari dan bumi, tetapi tidak menutupi seluruh cakrawala matahari, sehingga tampak seperti cincin api di sekitar tepi bulan. Hal ini terjadi karena orbit bulan tidak selalu berada dalam lingkaran yang sama di sekitar bumi, sehingga kadang-kadang terlihat lebih kecil dari ukuran matahari.


Ilustrasi : Gerhana matahari cincin

Gerhana matahari cincin biasanya terjadi beberapa kali dalam setahun, namun hanya dapat dilihat dari wilayah tertentu di bumi. Karena tidak semua area di bawah bayangan bulan tertutup sepenuhnya oleh cahaya matahari, maka gerhana matahari cincin sering disebut juga gerhana matahari sebagian.


Meskipun gerhana matahari cincin tidak seindah gerhana matahari total, namun tetap merupakan fenomena alam yang menarik untuk diamati. Namun, perlu diingat bahwa melihat langsung ke matahari selama gerhana matahari dapat menyebabkan kerusakan permanen pada mata, sehingga diperlukan penggunaan alat pelindung mata yang tepat saat mengamati gerhana matahari.


3. Gerhana Matahari Sebagian

Gerhana matahari sebagian terjadi ketika bulan tidak sepenuhnya menutupi cahaya matahari dari pandangan di permukaan bumi. Ini terjadi ketika bulan berada di antara matahari dan bumi, tetapi tidak berada dalam satu garis lurus yang tepat dengan matahari dan bumi. Sebagian area di bawah bayangan bulan akan mengalami penumbralan atau kegelapan sebagian, sementara area lainnya tetap terang.


Ilustrasi : Gerhana matahari sebagian

Gerhana matahari sebagian bisa terjadi beberapa kali dalam setahun, namun hanya bisa diamati dari lokasi tertentu di bumi. Karena tidak seluruh cakrawala matahari tertutup oleh bayangan bulan, gerhana matahari sebagian juga sering disebut gerhana matahari parsial.


Meskipun gerhana matahari sebagian tidak seindah gerhana matahari total atau cincin, namun tetap merupakan fenomena alam yang menarik untuk diamati. Namun, perlu diingat bahwa melihat langsung ke matahari selama gerhana matahari dapat menyebabkan kerusakan permanen pada mata, sehingga diperlukan penggunaan alat pelindung mata yang tepat saat mengamati gerhana matahari.


4. Gerhana Matahari Hibrid

Gerhana matahari hibrid terjadi ketika gerhana matahari total dan gerhana matahari cincin terjadi secara bergantian selama gerhana. Ini terjadi ketika cakrawala matahari dan bayangan bulan membentuk sebuah titik sempit di atas permukaan bumi. Pada titik ini, gerhana matahari total terjadi, tetapi di lokasi lain di bumi, gerhana matahari hanya terlihat sebagai gerhana cincin.


Ilustrasi : Gerhana matahari hibrida

Gerhana matahari hibrid adalah jenis gerhana matahari yang paling jarang terjadi, karena membutuhkan persyaratan yang sangat spesifik dan wilayah yang sangat sempit di permukaan bumi untuk dapat diamati. Gerhana matahari hibrid biasanya terjadi hanya beberapa kali dalam setahun, namun sulit diamati karena wilayah penumbralan yang sempit.


Karena gerhana matahari hibrid adalah gabungan dari gerhana matahari total dan gerhana matahari cincin, fenomena ini dianggap sebagai salah satu jenis gerhana matahari yang paling menarik untuk diamati. Namun, seperti halnya dengan gerhana matahari lainnya, diperlukan penggunaan alat pelindung mata yang tepat saat mengamati gerhana matahari hibrid.


Menurut Peneliti Pusat Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang, gerhana Matahari hibrida adalah perpaduan dari gerhana Matahari total dan gerhana Matahari cincin. Daerah yang akan mengalami fenomena tersebut secara total adalah Maluku, Papua Barat, dan Papua.


Bagi kalian yang tinggal selain di ketiga daerah di atas jangan berkecil hati, karena BMKG melansir beberapa daerah yang yang dilewati gerhana matahari ini namun tidak secara total. Dilansir laman Instagram resmi BMKG @infoBMKG, gerhana matahari hibrid (GMH) di Indonesia dapat diamati secara total dan sebagian. Berikut waktu dan lokasi puncak gerhana matahari hibrid di Indonesia.


Jadwal Gerhana Matahari Hibrid 2023 di Indonesia

GMH 20 April 2023: Gerhana Matahari Total

  • Biak: puncak gerhana pukul 13.57 WIT (durasi 1 menit 2 detik)
  • Pulau Kisar: puncak gerhana pukul 13.22 WIT (durasi 1 menit 5 detik)

GMH 20 April 2023: Gerhana Matahari Sebagian

  • Aceh: puncak gerhana pukul 10.43 WIB
  • Sumatera Utara: puncak gerhana pukul 10.24 WIB
  • Sumatera Barat: puncak gerhana pukul 11.40 WIB
  • Riau: puncak gerhana pukul 10.47 WIB
  • Bengkulu: puncak gerhana pukul 10.41 WIB
  • Jambi: puncak gerhana pukul 10.43 WIB
  • Kepulauan Riau: puncak gerhana pukul 10.53 WIB
  • Sumatera Selatan: puncak gerhana pukul 10.42 WIB
  • Lampung: puncak gerhana pukul 10.41 WIB
  • Bangka Belitung: puncak gerhana pukul 10.50 WIB
  • Banten: puncak gerhana pukul 10.43 WIB
  • DKI Jakarta: puncak gerhana pukul 10.45 WIB
  • Jawa Barat: puncak gerhana pukul 10.43 WIB
  • Jawa Tengah: puncak gerhana pukul 10.46 WIB
  • DI Yogyakarta: puncak gerhana pukul 10.45 WIB
  • Jawa Timur: puncak gerhana pukul 10.49 WIB
  • Kalimantan Barat: puncak gerhana pukul 11.00 WIB
  • Kalimantan Tengah: puncak gerhana pukul 11.00 WIB
  • Kalimantan Selatan: puncak gerhana pukul 12.05 WITA
  • Kalimantan Timur: puncak gerhana pukul 12.12 WITA
  • Kalimantan Utara: puncak gerhana pukul 12.25 WITA
  • Bali: puncak gerhana pukul 11.55 WITA
  • Nusa Tenggara Barat: puncak gerhana pukul 11.58 WITA
  • Nusa Tengga Timur: puncak gerhana pukul 12.02 WITA
  • Sulawesi Barat: puncak gerhana pukul 12.14 WITA
  • Sulawesi Selatan: puncak gerhana pukul 12.11 WITA
  • Sulawesi Tengah: puncak gerhana pukul 12.22 WITA
  • Sulawesi Tenggara: puncak gerhana pukul 12.18 WITA
  • Gorontalo: puncak gerhana pukul 12.29 WITA
  • Sulawesi Utara: puncak gerhana pukul 12.33 WITA
  • Maluku Utara: puncak gerhana pukul 13.29 WIT
  • Maluku: puncak gerhana pukul 13.24 WIT
  • Papua Barat: puncak gerhana pukul 13.45 WIT
  • Papua: puncak gerhana pukul 13.51 WIT

Posting Komentar

0 Komentar